Dengan hidroponik sederhana untuk pemula, semua orang bisa bertani atau berkebun untuk memenuhi kebutuhan sayur sehat di rumah. Selain itu, budidaya hidroponik juga semakin banyak digemari karena bisa jadi ladang bisnis yang menguntungkan.

Pengerjaan hidroponik bisa dibilang mudah dan murah dengan hasil yang lebih berkualitas. Sayur atau buah hasil hidroponik biasanya memiliki kualitas tinggi sehingga bisa dijual dengan harga lebih tinggi. Bagi Anda yang masih baru belajar, yuk simak cara membuat hidroponik di bawah ini.

Pengertian Hidroponik dan Jenisnya

Hidroponik adalah teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah. Media tanam tanah yang biasa digunakan pada pertanian konvensional akan dieliminasi dan digantikan dengan medium air yang mengandung zat hara. Cocok sebagai solusi urban farming karena teknik ini dapat mengatasi keterbatasan tanah untuk lahan pertanian. Dalam pertanian yang lebih besar, hidroponik biasanya dilakukan pada rumah kaca dengan berbagai peralatan pendukung.

Selain air untuk media tanam, dibutuhkan sistem filtrasi untuk air, alat kontrol udara dan iklim, serta lampu untuk menunjang pertumbuhan tanaman hidroponik. Dengan menghilangkan penggunaan tanah, pertanian hidroponik lebih terjaga dari hama sehingga tidak perlu menggunakan pestisida.

Teknik pertanian yang sangat terjaga ini membuat kualitas sayuran hidroponik biasanya lebih baik dibanding sayuran biasa. Anda bisa mendapatkan sayuran yang lebih sehat untuk keluarga. Jika dijual pun, harganya bisa lebih tinggi dan menguntungkan.

Terdapat banyak jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik. Anda bisa menanam beberapa sayuran di antaranya sebagai berikut:

Selada
Timun
Buncis
Bayam
Paprika
Kangkung
Tomat
Paprika
Bawang merah
Pakcoy
Brokoli
Seledri
Semangka
Stroberi
Melon

Macam Cara Budidaya Hidroponik Sederhana untuk Pemula

Cara bercocok tanam hidroponik memiliki beberapa macam. Berikut jenis hidroponik sederhana untuk pemula.

Hidroponik Teknik Drip System

Teknik hidroponik Drip System adalah salah satu metode hidroponik yang menggunakan sistem irigasi tetes untuk memberikan larutan nutrisi secara langsung ke akar tanaman. Sistem ini cukup populer karena efisien, mudah diatur, dan cocok untuk berbagai jenis tanaman.

Cara Kerja Drip System

Berikut adalah cara kerja dari hidroponik dengan sistem tetes (Drip System)

1. Reservoir Nutrisi

Larutan nutrisi disiapkan di dalam reservoir. Larutan ini berisi semua nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.

2. Pompa Air

Pompa digunakan untuk mengalirkan larutan nutrisi dari reservoir ke pipa distribusi.

3. Pipa Distribusi dan Emitor Tetes

Larutan nutrisi dialirkan melalui pipa yang dilengkapi dengan emitor (penetes). Emitor ini mengontrol jumlah larutan yang diberikan ke setiap tanaman, sehingga cairan menetes langsung ke area akar.

4. Media Tanam

Tanaman biasanya ditanam di media seperti rockwool, cocopeat, atau hidroton, yang membantu menahan kelembapan dan mendukung akar.

5. Sistem Drainase (Opsional)

Jika larutan berlebih, sistem drainase mengembalikan larutan ke reservoir untuk digunakan kembali (disebut recirculating drip system). Dalam sistem non-recirculating, larutan dibiarkan menyerap ke tanah atau dibuang.

Gambar: Hidroponik dengan Sistem Tetes (Drip System)

Keunggulan:

Adapun beberapa keunggulan dari hidroponik dengan teknik drip system adalah:

Nutrisi untuk akar yang memadai
Akar mendapatkan oksigen segar tanpa terendam air
Nutrisi langsung menetes ke setiap akar tanaman
Menghemat listrik karena air nutrisi ditampung di tempat lebih tinggi dan tidak perlu dipompa 24 jam
Dapat menampung tanaman yang lebih besar

Alat dan bahan:

Persiapan beberapa alat dan bahan di bawah ini sebelum memulai membuat hidroponik drip system:

Pompa air
Selang HDPE
Dripper
Ember dan penutupnya

Cara membuat:

Cara membuat hidroponik dengan sistem tetes cukup mudah, lakukan beberapa langkah pembuatan berikut ini:

Siapkan Reservoir: Isi reservoir dengan air bersih, lalu tambahkan larutan nutrisi sesuai dosis yang dianjurkan. Aduk hingga larut.
Pasang Pompa: Masukkan pompa air ke dalam reservoir dan hubungkan dengan pipa distribusi.
Rancang Pipa Distribusi: Sambungkan selang atau pipa ke pompa, kemudian tambahkan emitor di ujung pipa. Pastikan pipa cukup panjang untuk menjangkau setiap tanaman.
Siapkan Tempat Tanaman: Letakkan media tanam di dalam pot atau net pot. Masukkan bibit tanaman ke dalam media tanam.
Atur Posisi Tanaman: Letakkan pot tanaman di atas rak atau wadah dengan posisi pipa distribusi di atasnya sehingga emitor menetes langsung ke akar tanaman.
Sambungkan Sistem Drainase (Opsional): Jika ingin larutan yang berlebih kembali ke reservoir, tambahkan sistem drainase di bawah pot.
Uji Sistem: Nyalakan pompa dan periksa apakah larutan menetes dengan baik ke setiap tanaman. Atur kekuatan pompa dan ukuran tetesan sesuai kebutuhan tanaman.
Pemeliharaan: Periksa reservoir secara rutin untuk memastikan larutan nutrisi cukup. Bersihkan emitor agar tidak tersumbat, serta tambahkan larutan nutrisi jika kadar larutan mulai menurun.

Hidroponik Teknik Deep Water Culture

Hidroponik dengan teknik Deep Water Culture bisa disebut juga dengan sistem rakit apung (Floating Raft System). Teknik ini merupakan salah satu teknik hidroponik yang sederhana dan populer. Pada metode ini, akar tanaman direndam langsung dalam larutan nutrisi yang kaya oksigen. Sistem ini sangat efektif untuk tanaman yang membutuhkan banyak air dan nutrisi, seperti selada, bayam, atau kangkung.

Cara Kerja Teknik DWC

Cara kerja hidroponik dengan sistem ini cukup sederhana dan mudah dilakukan, di antaranya adalah:

1. Larutan Nutrisi

Tanaman ditanam dalam wadah yang berisi larutan nutrisi lengkap yang menyediakan air, mineral, dan nutrisi langsung ke akar.

2. Sistem Aerasi

Pompa udara dan batu aerasi digunakan untuk menyediakan oksigen ke larutan nutrisi, sehingga akar tanaman tetap mendapatkan pasokan oksigen yang cukup meskipun terendam.

3. Media Tanam

Tanaman biasanya ditanam di net pot (pot berlubang) dengan media seperti rockwool, hidroton, atau arang sekam untuk menopang bibit.

4. Akar Mengapung dalam Larutan

Akar tanaman menggantung langsung ke dalam larutan nutrisi yang terus diaerasi.

Keunggulan:

Beberapa keunggulan hidroponik dengan drip system ini di antaranya:

Sederhana dan Biaya Rendah: Sistem ini mudah dirancang bahkan untuk pemula.
Pertumbuhan Tanaman Cepat: Karena akar mendapatkan nutrisi dan oksigen secara langsung dan terus-menerus.
Minim Perawatan: Setelah sistem diatur, hanya membutuhkan pengecekan larutan nutrisi secara rutin.
Hemat Air: Sistem ini menggunakan air secara efisien karena tidak ada kehilangan akibat penguapan atau perkolasi.

Alat dan bahan:

Alat dan bahan ini yang harus Anda siapkan sebelum membuat hidroponik teknik DWC:

Ember
Pot bersih
Pengukur pH
Gelas ukur
Pipet
Pompa udara
Gergaji
Pengebor

Cara Membuat:

Perhatikan langkah-langkah membuat dan pemeliharaan hidroponik dengan teknik ini:

Lubangi tutup wadah untuk menempatkan net pot.
Isi wadah dengan larutan nutrisi hingga hampir menyentuh dasar net pot.
Pasang pompa udara dan batu aerasi di dalam wadah.
Masukkan bibit tanaman ke media tanam di net pot, lalu letakkan net pot pada lubang tutup wadah.
Nyalakan pompa udara untuk memastikan larutan nutrisi teroksigenasi.
Cek larutan nutrisi secara rutin (pH: 5,5–6,5 dan PPM sesuai jenis tanaman).
Tambahkan larutan jika volume berkurang.
Bersihkan wadah secara berkala untuk mencegah pertumbuhan lumut atau bakteri.

Gambar: Hidroponik Deep Water Culture

Hidroponik Teknik Aquaponik

Hidroponik Aquaponik adalah sistem hidroponik yang menggabungkan budidaya ikan (akuakultur) dengan hidroponik (penanaman tanaman tanpa tanah). Dalam sistem ini, limbah dari ikan dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi untuk tanaman, sementara tanaman membantu menyaring air untuk ikan, menciptakan hubungan simbiosis yang saling menguntungkan.

Cara Kerja Aquaponik

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa sistem hidroponik ini memanfaatkan limbah budidaya ikan sebagai sumber nutrisi tanaman, berikut cara kerjanya:

1. Melakukan Budidaya Ikan

Ikan dipelihara dalam kolam atau tangki. Limbah ikan, terutama amonia dari kotoran mereka, larut dalam air.

2. Penguraian oleh Bakteri

Bakteri nitrifikasi, yang hidup di media biofilter atau di dalam sistem, mengubah amonia menjadi nitrit, lalu menjadi nitrat yang merupakan nutrisi penting bagi tanaman.

3. Tanaman Menyerap Nutrisi

Air yang mengandung nitrat dipompa ke area tanaman. Akar tanaman menyerap nutrisi ini, membersihkan air secara alami.

4. Air Bersih Kembali ke Tangki Ikan

Setelah melewati tanaman, air yang telah bersih dikembalikan ke tangki ikan, menciptakan siklus berkelanjutan.

Keunggulan:

Bisa dikatakan bahwa hidroponik dengan teknik ini cukup efektif dan efisien, baik pemeliharan dan hasilnya, berikut beberapa keunggulan lainnya:

Sistem Berkelanjutan: Limbah ikan diolah menjadi sumber nutrisi untuk tanaman, sekaligus menghemat air karena air yang digunakan terus bersirkulasi.
Hasil Ganda: Memanen ikan dan tanaman sekaligus, sehingga lebih efisien.
Tanpa Pupuk Kimia: Nutrisi tanaman berasal langsung dari limbah ikan, sehingga sistem ini organik.
Cocok untuk Lahan Terbatas: Sistem ini dapat diterapkan di ruang kecil, bahkan di dalam ruangan.

Alat dan bahan:

Selain alat dan bahan untuk menanam tanaman hidroponik, pastikan Anda juga membuat sistem budidaya ikan yang akan disalurkan, berikut alat dan bahannya:

Ember plastik besar atau sistem tangki untuk budidaya ikan
Pot atau botol bekas untuk tanaman hidroponik
Pompa filtrasi

Cara Membuat:

Perhatikan cara membuat hidroponik dengan sistem aquaponik berikut ini:

1. Persiapkan Sistem Tangki Ikan

Pilih tangki yang cukup besar untuk ikan yang ingin dibudidayakan. Jangan lupa untuk menambahkan aerator untuk menjaga kadar oksigen.

2. Bangun Sistem Hidroponik

Gunakan media tanam yang mendukung tanaman dan bakteri, kemudian sambungkan pompa untuk sirkulasi air dari tangki ikan ke area tanaman.

3. Masukkan Bakteri Nitrifikasi

Bakteri ini penting untuk menguraikan amonia menjadi nitrat. Beri waktu beberapa minggu agar siklus nitrogen terbentuk.

4. Tambahkan Ikan dan Tanaman

Pilih ikan seperti nila, lele, atau koi, yang secara pemeliharaan cenderung mudah. Pilih tanaman seperti selada, kangkung, atau tanaman herbal.

5. Pantau dan Rawat

Dalam pemeliharaannya selalu periksa pH air (ideal 6–7), suhu, dan kadar oksigen. Pastikan juga ikan dan tanaman tumbuh sehat.

Gambar: Hidroponik Teknik Aquaponic

Hidroponik Teknik Pasang Surut (Ebb and Flow)

Hidroponik teknik pasang surut (Ebb and Flow) adalah metode hidroponik yang menggunakan siklus banjir dan pengeringan untuk memberikan larutan nutrisi ke tanaman. Sistem ini memungkinkan tanaman mendapatkan nutrisi, air, dan oksigen secara bergantian, yang sangat baik untuk pertumbuhan akar dan kesehatan tanaman.

Cara Kerja Teknik Pasang Surut

Adapun cara kerja dari sistem hidroponik dengan teknik pasang surut adalah:

1. Fase Banjir (Pasang)

Larutan nutrisi dipompa dari reservoir ke wadah tempat tanaman. Wadah ini biasanya berisi media tanam seperti hidroton, pasir, atau kerikil.

2. Fase Pengeringan (Surut)

Setelah beberapa waktu, larutan nutrisi dialirkan kembali ke reservoir melalui sistem drainase, membiarkan akar terpapar oksigen.

3. Siklus Berulang

Proses pasang dan surut ini diatur oleh timer pada pompa, sehingga terjadi secara berkala sesuai kebutuhan tanaman.

Keunggulan:

Kelebihan hidroponik dengan teknik pasang surut di antaranya adalah:

Memberikan Oksigen Lebih Banyak: Selama fase surut, akar terpapar udara sehingga mendapatkan oksigen lebih banyak.
Efisien dalam Penggunaan Nutrisi: Larutan nutrisi dapat digunakan kembali karena mengalir kembali ke reservoir.
Cocok untuk Berbagai Jenis Tanaman: Metode ini cocok untuk tanaman kecil hingga besar seperti selada, tomat, atau cabai.
Fleksibilitas Media Tanam: Beragam media tanam dapat digunakan, seperti hidroton, rockwool, atau pasir.

Alat dan bahan:

Sebelum memulai melakukan hidroponik dengan teknik pasang surut siapkan alat dan bahan sebagai berikut:

Wadah untuk akar tanaman
Wadah untuk menampung air dan larutan nutrisi
Tabung pembuangan
Pompa air
Timer untuk pompa
Selang

Cara Membuat:

Berikut cara membuat dan pemeliharaan hidroponik teknik pasang surut dengan mudah:

Siapkan penampungan air (air yang sama dapat dipakai selama satu minggu)
Hubungkan wadah nutrisi dengan pompa air yang dipasang timer
Hubungkan reservoir ke wadah hidroponik melalui tabung pembuangan (air yang meluap dapat tertampung dan tertarik kembali ke reservoir)
Periksa larutan nutrisi secara rutin (pH: 5,5–6,5).
Pastikan pompa dan timer berfungsi dengan baik.
Bersihkan wadah untuk mencegah penumpukan alga atau kotoran.

Gambar: Hidroponik Teknik Pasang Surut

Tips Sukses Budidaya Hidroponik

Tanaman hidroponik sangat mudah dirawat dan dapat disesuaikan agar bisa panen lebih cepat. Namun, perawatan hidroponik harus diperhatikan dengan baik jika ingin hasil panen yang maksimal.

1. Menjaga Suhu Ruangan

Salah satu faktor penting agar hidroponik sederhana untuk pemula tidak gagal adalah memperhatikan suhu ruangan. Selalu jaga suhu ruangan agar sesuai dengan kebutuhan tanaman. Perhatikan ventilasi yang berpotensi merusak suhu ruangan hidroponik.

2. Pastikan Larutan Nutrisi yang Cukup

Pemberian nutrisi untuk tanaman hidroponik umumnya tidak terlalu sering karena sudah diatur sesuai sistem hidroponik yang digunakan. Namun, jangan lupa untuk mengganti air dengan air yang baru, setidaknya 1-2 kali per bulan.

3. Berikan Cahaya yang Cukup

Tanaman membutuhkan cahaya dengan intensitas berbeda-beda untuk mendukung pertumbuhan bunga atau buah. Anda bisa memanfaatkan sinar matahari alami atau menambahkan lampu jika diperlukan.

Kesimpulan

Penggunaan benih dan cara atau teknik menanam hidroponik yang tepat akan membuahkan hasil tanaman yang berkualitas. Dapatkan semua kebutuhan pertanian Anda di satu tempat! Mulai dari benih unggul, pupuk berkualitas, hingga perlengkapan pertanian lainnya yang mendukung hasil panen melimpah. Jangan ragu untuk mempercayakan pertanian Anda kepada kami.

Didukung oleh layanan pelanggan yang ramah dan ahli di bidang pertanian, kami siap membantu Anda memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda. Tidak perlu khawatir soal kualitas, setiap produk di Sumber Tani Josh telah teruji dan terpercaya untuk mendukung keberhasilan Anda.

Belanja Sekarang di Sumber Tani Josh dan wujudkan pertanian yang sukses dan produktif!

FAQ

Hidroponik Itu Artinya Apa?

Hidroponik adalah metode budidaya tanaman yang tak memakai tanah, namun dengan memakai air sebagai media tanam.

Apa Saja Teknik Hidroponik?

Teknik hidroponik yang paling umum antara lain Drip System, Deep Water Culture, Aquaponic dan Ebb and Flow atau pasang surut.

Apa Kelebihan Hidroponik?

Keunggulan dari hidroponik adalah efisiensi penggunaan lahan, air dan pupuk untuk tanaman. Kualitas sayuran yang lebih sehat karena pengguna pestisida dapat dihindari pada pertanian hidroponik.

Tumbuhan Hidroponik Apa Saja?

Tanaman yang cocok untuk hidroponik sederhana untuk pemula antara lain selada, bayam, pokcoy, kubis, bawang daun, kangkung, selada air, tomat, kacang-kacangan, wortel dan daun mint.